TESTIMONI

Saya penderita liver hepatitis B tahun 2010 menurut medis sudah masuk ke tahap sirosis hati.Tekanan darah drop sampai angka 50mmHg dan muntah darah. Saya ikhtiar ikuti pelatihan Reiki-LingChi di kota Madiun. Alhamdulillah.... dokter mengatakan pemulihan diri saya sangat cepat setelah digabungkan dengan therapy Reiki-LingChi ini.
— Singgih Wicahyono, Madiun

Saya menderita kanker rahim selalu mengalami pendarahan, harus konsumsi obat untuk menghentikan pendarahannya. Saran dokter untuk dioperasi karena masih stadium awal tapi saya sangat takut meja operasi. Diceritai kakak metode penyembuhan Reiki-LingChi, saya tertarik dari Pulau Sumbawa saya terbang ke Pulau Bali untuk ikut Pelatihan Reiki-LingChi. Banyak manfaat yang saya rasakan. Pendarahan yang selalu saya alami berhenti setelah latihan Reiki-LingChi ini.
— Ibu Ketut Ardiani, NTB Sumbawa Besar

Saya masuk Reiki-LingChi ini tahun 2008 karena menderita saraf terjepit sejak tahun 1995. Sudah berobat kemana mana, baik medis maupun non medis. Melihat dialog Pak Ricky di TV maka saya cari informasi untuk ikut pelatihan Reiki-LingChi. Perlahan penyakit saya sembuh total dan yang sangat mengherankan Vitalitas saya sebagai laki-laki pulih kembali.
— Yohanes Suparwo, Jakarta

Saya sudah menjalani MRI, dari MRI kepala, torakal dan cervikal semua hasilnya bagus. Tiga tahun saya sakit tidak ada diagnosa apapun dari dokter” Tiap jam dua malam saya terbangun dan teriak-teriak kesakitan. Rahim saya hampir mau diangkat, tidak sadarkan diri hampir mau mati. Sudah mau masuk ICU tahu-tahu saya sadar, terus suami bikin surat minta keluar paksa dari RS. Saya di-ikutkan pelatihan Reiki-LingChi ini. Luar biasa penyakit yang saya derita selama 3 tahun bisa disembuhkan dalam 3 bulan.....
— Lia Aprilliyanthi, Jakarta

Saya kerap menderita ngilu-ngilu dipersendian. Mungkin karena kebanyakan duduk atau mungkin karena capek dengan aktivitas. Sejak ikut Reiki-LingChi rasa ngilu-ngilu itu hilang. Badan juga segar. Reiki-LingChi ini cocok untuk mengobati penyakit penyakit “kasepuhan” seperti umumnya perempuan diusia lanjut seperti saya
— Prof.Ir.Saraswati, PDE., Dosen di Surabaya

Sejauh ini saya mempraktekkan Reiki-LingChi umtuk membantu kelancaran bekerja. Misalnya rapat, karena LingChi mempunyai aura yang baik, maka suasana rapat akan menjadi baik. Saya juga punya pengalaman waktu di Keimigrasian di Israel yang sangat ketat. Waktu itu saya membawa dua tas koper besar besar. Teman saya antri didepan, waktu melewati pemeriksaan saya hanya butuh lima menit, sedangkan teman saya diperiksa dengan ketat hampir satu jam. Tas nya dibongkar, diperiksa lagi, dibongkar. Saya bisa lancar seperti ini karena saya menggunakan energi LingChi
— Romo Kukuh Dono Budono, Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria, Surabaya

Waktu Pak Ricky Suharlim mengadakan pengobatan massal gratis di Kediri tahun 1999, saya belum tahu apa itu metode Reiki-LingChi. Ketika melihat praktisi menerapi orang sakit, sempat timbul tanda tanya di benak saya, ‘Kok gini?’ Setelah saya saksikan lagi lebih seksama, akhirnya saya menyimpulkan bahwa pengobatan ini seperti ini dalam Islam tidak dilarang, Saya melihat ada orang yang sakit bisa sembuh, apalagi tanpa biaya
— KH Imam Yahya Malik, Pengasuh Ponpes di Jawa Timur

Tahap demi tahap Reiki-LingChi ini saya lalui, akhirnya saya menginjak ke tingkat LingChi. Saya mengikuti tingkatan LingChi karena pertama untuk menjaga keseimbangan dan dengan gerakan gerakan LingChi bisa lebih terarah. Kedua Reiki-LingChi ini media kesehatan yang sangat baik, jadi bukan berbau klenik, justru sebuah olah raga, olah rasa. Ketiga, bermanfaat membantu mengatasi masalah yang dihadapi jemaat sehingga tidak lari ke klenik
— Romo Antonius Yuni Wimarta,CM, Kepala Paroki Santo Matheus, Kediri

Tahun 2008 sempat divonis menderita kanker pembulu darah di hidung. Sembari mempersiapkan operasi saya rutin melakukan Reiki-LingChi ini. Ternyata kanker saya sembuh, hilang sampai sekarang dan operasi saya tidak jadi dilakukan.
— Roman Suharto, Surabaya

Memilih Reiki-LingChi karena saya percaya dengan kekuatan energi dari dalam diri dan juga kekuatan energi alam semesta
— Prof.Dr.Ir.Nyoman Sutjipta, MS, Ida Pandita Mpu Daksa Yascha Charya Manuaba.

Ketika pertama kali saya mengikuti penyembuhan massal oleh Pak Ricky Suharlim di Semarang saya ingin menjerit. Saya menjerit, lepas, dan meraung-raung. Sesudah itu perasaan lepas, lega dan tidak ada beban. Setelah itu Alhamdulillah, kesembuhan datang.
Berkat pelatihan LingChi tidak hanya sembuh dari penyakit prostat dan gula juda bisa menyembuhkan diri sendiri dan orang lain. Salah satunya ketika putri saya sendiri yang terkena penyakit serangan jantung, terjatuh dan tidak sadarkan diri. Melihat putri saya pingsan seketika saya memberi terapi LingChi
— KH Mizan Asrori, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Rembang, Jawa Tengah